TEKNOLOGI SEDERHANA TANAMAN HIAS

Teknologi sederhana pembuatan kompos

Sebenarnya tidak ada yang lebih dari teknologi ini, yang terpenting yang harus ada adalah ketelatenan dan kedisiplinan dalam pengelolaannya. Untuk membuat kompos, pertama-tama siapkan tempat untuk membuat kompos atau komposter. Komposter bisa dibuat dari tong bekas, ember besar, atau dibuat dari semen. Jangan lupa, lubangi bagian bawah untuk aliran udara dan juga membuang limbah cair. Lubangi juga di bagian samping tong beberapa lubang untuk sirkulasi udara.
Bagian dasar tong atau komposter diberi tumbukan kasar batu bata, atau stereofom yang dipotong dadu 2 x 2cm. Ini bertujuan untuk menghindarkan sampah tidak menempel langsung ke dasar tong. Lalu alasi dengan kardus yang diberi lubang kecil-kecil.
Masukkan kompos yang sudah jadi sebagai staternya kira-kira 1/3 dari volume tong atau komposter. Setelah itu, sampah organik dapur bisa dimasukkan ke dalam tong. Kalau ukuran sampah organik terlalu besar, potong kecil-kecil supaya mudah terurai. Masukkan sampah organik setiap hari. Setiap kali kita memasukkan sampah organik ke dalam tong, aduk rata supaya tercampur homogen.
Setelah komposter atau tong penuh, aduk rata dan diamkan selama seminggu. Aduk lagi, diamkan selama seminggu lagi. Lakukan ini sampai sampah menjadi kompos atau sekitar 1 bulan. Sekarang, kompos buatan sendiri bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman. Tidak sulit kan? Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana kalau semua keluarga Indonesia membuat kompos sendiri dari sampah dapur? Tentunya selain mengurangi volume sampah yang dibuang, tanaman buah dan tanaman hias kita bisa tambah subur.
Cara lain yang lebih sederhana adalah dengan menggunakan komposter karung atau kantong plastic. Membuat kompos dengan cara inidapat dilakukan dengan menggunakan bahan kompos yang berasal dari sampah dapur, berupa sisa sayuran, (batang atau daun sayuran), kulit bawang, kulit buah, sisa nasi, sisa nasi yang sudah dibilas. Adapun cara pembuatan kompos adalah sebagai berikut:
  1. Cacah bahan kompos pendek-pendek dengan ukuran 5-7 cm;
  2. Capurkan serbuk gergaji, bias diganti dengan dedak halus serta bahan kompos dari sampah dapur;
  3. Masukkan campuran tersebut dalam komposter bias menggunakan karung atau kantong plastic;
  4. Siram komposter dengan air seminggu sekali (airnya diperkirakan jangan terlalu banyak)
  5. Biarkan sampai berubah menjadi lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau, remah (mudah dihancurkan)
  6. Keluarkan dari komposter, kemudian angin-anginkan selama 2 hari
  7. Kompos siap digunakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMASARAN TANAMAN HIAS DENGAN MEMBUKA TOKO SENDIRI

SISTEM PRODUKSI TERPILIH BUDIDAYA TANAMAN HIAS